Hiruk pikuk kampanye pemilu 2009 semakin lantang terdengar, poros jalan dipenuhi dengan beliho partai dan gambar Caleg sehingga membuat sembrawut suasana jalan. Perhatian warga masyarakat tertuju semua pada pesta demokrasi yang nantinya akan ditentukan pada hari H Kamis tanggal 9 April 2009. Para politisi berpacu dengan waktu karena semakin hari semakin dekat hari yang menentukan tersebut. Bicara tentang aneka macam atribut dan baliho, sebenarnya atribut tersebut seberapa jauh mampu mempengaruhi pemilih dalam menentukan pilihan, padahal biaya yang dikeluarkan untuk mencetak atribut tersebut cukup lumayan mahal. apabila kita kalkulasi perputaran modal selama kampanye baik oleh partai politik maupun para caleg mulai dari pengadaan atribut kampanye hingga menghadirkan artis sebagai magnet unbtuk menarik masa lebih banyak cukup luar biasa, sadakah mereka akan hal ini, dan dari mana sebenarnya uang yang mereka hambur-hamburkan tersebut, benarkah dari kantong mereka.
Kemariahan kampanye pemilu kali ini benar-banar memabukan para politisi seolah-olah kursi kekuasaan sudah berada digenggamanya, lamanya masa kampanye juga membuat dana kampanye semakin mahal, dan apabila politisi hanya mengandalkan idealisme semata maka dalam kurun waktu selama kampanye ini mungkin sudah gulung tikar. Para politisi baik yang senior maupun yunior lupa diri bahwa di depan ebuah persoalan besar akan mereka hadapi. Data menunjukan dari satu DAPIL saja perbandingan kemungkinan terpilih 1:20 orang itu sama artinya dalam setiap 20 orang akan ada 19 orang yang bakal gagal, sadarkah mereka terhadap hal itu....., kita tidak tahu seberapa besar biaya setiap caleg keluarkan, seandainya sebuah baliho 2m x 2m seharga 250.000 x 20 buah maka 5 jt , biaya ini belum termasuk biaya anggota tim sukses dan saksi setiap TPS dan biaya tranfortasi mendatangi kampung-kampung atau mengadakan hajatan, apabila dikalkulasi biaya minimal yang mesti dikeluarkan seorang caleg paling sedikit 50 jt x berapa caleg yang terdaptar, kalau saja caleg di Kabupaten berkisar 600 orang x 50 jt maka perputaran modal di wilayah tersebut pada masa kampanye 30 miliard. apakah biaya tersebut berkontribusi terhadap perubahan kondisi sosial masyarakat dan bagaimana kondisi infrastruktur yang ada di wilayah tersebut, seandainya biaya-biaya tersebut dialihkan dalam bentuk pengadaan atau perbaikan infrastruktur wilayah maka dengan 30 m tersebut akan banyak hal yang akan terjadi. Dan apakah sikap caleg tersebut mencerminkan sikap bijak politisi terutama dalam melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas dan pro rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar